Mengampuni Orang Lain[1]
Diterjemahkan dari “Out of Darkness into Light Wholeness
Prayer Basic Modules”
©2007,
2005, 2004 Freedom for the Captives Ministries
Semua
ayat Alkitab dari Terjemahan Baru © Lembaga Alkitab
Boleh difotokopi
untuk pemakaian pribadi
Tidak untuk diperdagangkan
“Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu”
(Efesus 4: 32).
“dan
ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami
juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan
janganlah membawa kami ke dalam
percobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat [Karena Engkaulah
yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
sampai selama-lamanya. Amin]. Karena jikakalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni
kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni
orang, Bapamu juga tidak akan
mengampuni kesalahanmu”
(Matius
“Kemudian
datanglah Petrus dan berkata kepada
Yesus: Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni
saudaraku jika ia berbuat dosa
terhadap aku? Sampai tujuh kali?” Yesus berkata kepadanya:
“Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh
kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali” (Matius
“Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah
apa yang baik bagi semua orang! Sedapat-dapatnya, kalau hal itu
bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang! Saudara-saudaraku
yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut
pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis:
Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan
firman Tuhan. Tetapi, jika seterumu
lapar, berilah dia makan; jika
ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas
kepalanya. Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan
dengan kebaikan”
(Roma
12: 17-21).
“Tetapi
kamu, kasihilah musuhmu dan
berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan,
maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi,
sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap
orang-orang jahat. Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati”
(Lukas 6: 35-36).
“Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka
akan beroleh kemurahan” (Matius 5: 7).
Pengampunan datang dari hati. (Lihat Matius 18:21-35.) Pengampunan tidak bergantung pada orang yang diampuni. Mengampuni seseorang berarti membebaskan dia
dari hutang kepada Anda. Dalam proses itu, Anda juga dibebaskan.
Apa saja tanda-tanda yang menunjukkan bahwa Anda
mengampuni sepenuhnya seseorang?
Apa
saja tanda-tanda yang menunjukkan bahwa Anda belum mengampuni
sepenuhnya seseorang?
Kadang-kadang mengampuni seseorang tampaknya tidak
mungkin dilakukan. Atau Anda mungkin telah mencoba mengampuni, tetapi ternyata masih
menyimpan amarah dan sakit hati terhadap orang tsb, masih berpikiran negatif
tentang dia, atau mengalami tanda-tanda lain
bahwa Anda belum mengampuni sepenuhnya orang itu untuk pelanggaran yang telah
dilakukannya. Dalam keadaan demikian,
mungkin Anda beranggapan bahwa mengingat-ingat pelanggaran lebih baik daripada
memilih untuk membiarkan supaya pelanggaran berlalu. Hal ini bisa disebabkan
karena masih ada suatu perasaan atau anggapan tertentu terhadap orang itu. Misalnya: tetap marah pada orang itu atau Anda mempunyai perasaan tidak
berharga. Tampaknya kedua reaksi tadi
merupakan satu-satunya pilihan Anda.
Bila Anda sulit menghilangkan amarah pada
seseorang, mungkin Anda beranggapan bahwa amarah itu melindungi Anda terhadap
sesuatu yang lebih buruk. Dengan
mengetahui perasaan negatif apa yang menyebabkan amarah (misalnya: rasa takut atau malu), maka
kesembuhan luka batin dapat memberi pelepasan dari perasaan negatif yang menyebabkan amarah.
(Lihat “Modul 6: Kesembuhan dari
Luka Batin” untuk keterangan lebih lanjut.)
Kesembuhan ini akan membuat Anda mampu
untuk melepaskan amarah.
Bila Anda berada dalam situasi dimana terdapat
banyak pelanggaran, maka pengampunan harus dilakukan terus menerus. Pengampunan tidak sama dengan pemulihan. Pemulihan melibatkan kedua belah pihak.
Mengampuni seseorang tidak terlepas dari belajar
dari masa lalu. “Sikap mengampuni si pelanggar
tidak berarti bahwa kita melepaskan dia dari tanggungjawab pada perbuatan yang
telah dilakukannya. Juga tidak berarti
bahwa kita melupakan saja pelanggaran yang telah dilakukannya seakan-akan tidak
pernah terjadi … Bila si pelanggar tidak menyesali perbuatannya, kita serahkan
dia kepada Tuhan dan biarlah Tuhan berperkara dengannya, bukan kita.”[2]
Proses
Langkah-demi-Langkah[3]– Mengampuni Orang Lain
Catatan:
Lihat “Modul 1: Ringkasan dan Pengantar”
untuk memulai dan mengakhiri langkah-langkah, dan keterangan tentang
bagaimana memakai modul-modul untuk berbagai keadaan.
1.
Mohonlah supaya Tuhan menunjukkan nama-nama
dari orang-orang yang perlu diampuni. Buatlah
daftar. (Atau mohonlah supaya Tuhan
mengingatkan satu nama saja dulu, dan menyelesaikan proses mengampuni
orangnya. Setelah itu, mohonlah
kepadaNya apakah masih ada orang lain yang perlu diampuni.) Mohonlah supaya Tuhan menolong Anda
mengampuni tiap orang. Lihat “Contoh Doa
untuk Langkah 1,” di modul ini.
2. Untuk tiap orang, mohonlah supaya Tuhan menunjukkan
apa saja yang pernah dilakukannya yang Anda belum ampuni. Buatlah daftar. (Atau selesaikan masalahnya satu per satu
hingga Anda bisa mengampuni orang itu untuk tiap masalah yang dinyatakan
Tuhan.)
3. Periksalah apakah Anda bisa menyerahkan
sepenuhnya tiap masalah kepada Yesus.
4. Untuk masalah atau perasaan negatif yang
tidak bisa Anda lepaskan sepenuhnya, mohonlah supaya Tuhan menyatakan
sebabnya. Mohonlah
memperoleh pengertian dari Tuhan untuk akar-akar perasaan, kesimpulan dan
pandangan Anda. (Lihat “Modul 6: Kesembuhan dari Luka Batin” untuk keterangan
lebih lanjut). Serahkanlah setiap
keputusan tidak bijaksana yang Anda buat. (Lihat “Modul 5: Mematahkan Siasat
Orang dan Kubu yang Dibangun oleh Keangkuhan Manusia” untuk keterangan
lebih lanjut).
Lihat juga lampiran “Bila Anda Masih Merasa Tidak
Bisa atau Tidak Mau Mengampuni Orang,” di modul ini.
5. Bila Anda sanggup menyerahkan sepenuhnya
masalah-masalahnya kepada Yesus, lakukanlah.
Ada banyak
cara yang bisa memudahkan langkah ini, yaitu dengan kesungguhan hati
menyerahkan pelanggaran kepada Yesus:
*
ada orang yang menulis masalah-masalahnya dalam
bentuk daftar dan memberi tanda “V” di depan kalimat atau kata bila sudah
melepaskan pelanggaran;
*
ada yang membakar daftar dan
mempersembahkannya kepada Yesus;
*
ada pula yang tidak menulis
daftar, tapi menyerahkan langsung masalahnya kepada Yesus.
Ketika menyerahkan tiap masalah kepada Yesus,
mohonlah supaya Dia mengambil luka batin akibat pelanggaran. Ampunilah orang tsb untuk tiap pelanggaran
yang dilakukan. Serahkanlah amarah,
kepahitan, kebencian dan penghakiman Anda kepada orang itu. (Untuk keterangan lebih lengkap tentang
penghakiman lihat “Modul 5: Mematahkan Siasat Orang dan Kubu yang Dibangun oleh Keangkuhan
Manusia.”) Serahkanlah keinginan
membalas dendam kepada orang itu bila masih ada.
Lihat “Contoh Doa untuk Langkah 5,” di modul ini.
Catatan: Bila
melakukan Langkah 4 menghabiskan lebih banyak waktu untuk masalah tertentu,
Anda dapat mulai dengan mengampuni orang untuk masalah yang sudah bisa
dilepaskan. Setelah itu kembalilah ke
langkah ini untuk masalah yang belum diselesaikan.
6. Mohonlah supaya Tuhan membantu Anda melihat
orang itu sebagaimana Tuhan melihatnya. Mohonlah
agar Anda mempunyai belas kasihan kepadanya.
7. Doakanlah doa berkat untuk orang itu.
8. Bila mengalami kesukaran dengan langkah-langkah
5-7 (atau langkah lain), mohonlah supaya Tuhan menyatakan sebabnya. Lakukanlah Langkah 4 bila perlu. Lihatlah juga modul-modul lain yang sesuai
untuk masalah Anda.
9. Bila ada roh-roh jahat yang karena sesuatu hal mempunyai kesempatan untuk
mencengkram Anda ketika masalah sedang digarap, perintahkan dalam nama Yesus
agar roh-roh jahat ini pergi ke tempat yang telah ditentukan Yesus dan
perintahkan supaya jangan kembali. Mohonlah
supaya Yesus mengisi tempat-tempat kosong yang ada dalam diri Anda. Lihat “Contoh Doa untuk Langkah 9,” di modul ini.
10. Mohonlah supaya Tuhan selalu mengingatkan agar
memilih jalan pengampunan, kasih dan belaskasihan.
11. Ucaplah syukur untuk segala sesuatu yang telah
dilakukan Tuhan.
Contoh
Doa – Mengampuni Orang Lain
Contoh
Doa untuk Langkah 1
Saya menyatakan
dengan iman bahwa Tuhan Yesus Kristus Yang Benar dari Nazareth adalah Tuhan dan
Juruselamat saya. Tuhan, Engkau
menghendaki supaya saya mengampuni orang lain seperti Engkau telah mengampuni
saya. Anugerahkanlah saya dengan
kemurahan, belaskasihan dan kuasa untuk mengampuni mereka yang telah melukai
batin saya. Roh Kudus, ungkapkanlah
nama-nama orang-orang yang perlu saya ampuni.
Contoh
Doa untuk Langkah 5
Tuhan,
saya mengampuni (nama orang) untuk (sebutkan semua pelanggaran yang melukai
batin yang dinyatakan Tuhan didalam pikiran Anda dan katakanlah bahwa Anda sudah
siap untuk melepaskannya).
Tuhan,
saya menyerahkan kepadaMu sekarang juga semua ingatan yang melukai batin. Saya
mohon Engkau datang dan mengambil semua hal-hal yang menyakitkan yang berkaitan
dengan ingatan tadi, dan membebaskan saya.
Tuhan,
saya menyerahkan keinginan untuk membalas dendam kepada (nama orang) dan
sekarang saya menyerahkan (nama orang) kepadaMu. Saya juga melepaskan semua
kepahitan, amarah dan kebencian yang saya simpan terhadap (nama orang).
Tuhan,
saya juga mengaku dan menyangkal dosa menghakimi (nama orang). Saya mohon ampun
untuk dosa menghakimi dan mengikat dosa ini pada salib Yesus Kristus. Sekarang
saya mau berjalan di jalan kasih, pengampunan dan belaskasih. Amin.
Contoh
Doa untuk Langkah 9
Tuhan,
saya datang menghadap Engkau sebagai anak yang telah ditebus oleh Darah
Kristus. Saya bertekad agar pikiran saya
diperbaharui dan agar kehendak saya disesuaikan
dengan kehendakMu yang baik dan sempurna.
“Tuhan, saya menyangkal semua upaya iblis dan roh-roh jahatnya untuk tinggal
didalam saya melalui amarah atau luka batin, sehingga menyebabkan masalah untuk
saya dan orang lain. Dalam nama Yesus
Kristus saya perintahkan semua roh jahat untuk pergi dari saya dan jangan
sekali-kali kembali lagi.”[4] Tuhan, penuhilah saya sekarang dengan Roh
Kudus dan biarlah TerangMu menyinari kegelapan yang pernah ada. Dalam nama Yesus saya berdoa. Amin.
Kelanjutan
(Follow-up) – Mengampuni Orang Lain
1. Tanyakanlah kepada Tuhan apakah Anda perlu
mendatangi seseorang dan menerangkan tentang pelanggaran yang
dilakukannya. Bila orang tsb sudah lahir
baru dan pelanggaran yang dilakukannya jelas adalah dosa, ikutilah Matius 18:
15-17: “Apabila saudaramu berbuat dosa,
tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah
mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau
dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu
tidak disangsikan. Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya
kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia
sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut bea cukai.”
Catatan: Untuk pelanggaran yang lebih parah, yang
memungkinkan Anda terbawa dalam keadaan yang bahaya (seperti
memukul, membunuh, memperkosa) bila menghadapi orang itu, maka Anda perlu
menghubungi hamba Tuhan atau penasihat yang dapat dipercaya untuk memperoleh
saran-saran.
2. Mohonlah supaya Yesus menunjukkan respons yang
bagaimana yang tepat untuk menghadapi orang itu. Lakukankanlah dalam batas-batas yang
sesuai. (Misalnya, bila Anda pernah
dilecehkan secara seksual, batas yang baik adalah jangan sampai Anda berdua
saja dengan orang itu). Lihat “Modul 12:
Hidup dalam Terang”.
Catatan: khususnya untuk pelanggaran yang lebih
parah, “kita mungkin harus memilih untuk hidup
dengan cara yang menyadarkan bahwa si pelanggar
berada di pihak yang salah dan bahwa ia bertanggungjawab untuk pelanggaran
tsb. Ini penting
dilakukan untuk melindungi orang-orang lain agar mereka tidak menjadi
korban. Dalam keadaan demikian, mungkin
Anda perlu melapor kepada polisi tentang adanya pelanggaran kriminal; atau
memberi pengumuman tentang kejahatan orang ini; mungkin juga perlu memutuskan
hubungan dengan si pelanggar.”[5]
3. Teruslah bertumbuh untuk belajar dan menerapkan
bagaimana Tuhan menghendaki Anda menunjukkan kasihNya kepada orang ini.
4.
Lakukanlah terus proses pelepasan ini dengan memakai modul-modul yang
sesuai untuk situasi Anda. Lihat
“Lampiran 1: Pedoman Memilih Modul untuk
Dipakai” di dalam “Modul 1: Ringkasan
dan Pengantar.”
Penggambaran
Proses
Modul 7
– Mengampuni Orang Lain
§
Doa pembukaan §
Mohonlah supaya Tuhan menunjukkan nama-nama dari orang-orang yang
perlu diampuni. Buatlah daftar. §
Untuk tiap orang, mohonlah supaya Tuhan menunjukkan apa
saja yang pernah dilakukannya yang Anda belum ampuni. Buatlah daftar. §
Periksalah apakah Anda bisa menyerahkan sepenuhnya tiap masalah kepada Yesus. §
Untuk masalah atau perasaan negatif yang tidak bisa Anda lepaskan sepenuhnya, mohonlah supaya Tuhan menyatakan sebabnya. Mohonlah memperoleh pengertian dari Tuhan untuk akar-akar perasaan, kesimpulan dan
pandangan Anda. Serahkanlah setiap keputusan tidak bijaksana yang Anda buat. §
Bila Anda sanggup menyerahkan sepenuhnya masalah-masalahnya kepada Yesus, lakukanlah. Ketika menyerahkan tiap masalah kepada Yesus, mohonlah supaya Dia mengambil luka batin akibat pelanggaran. Ampunilah orang tsb untuk tiap pelanggaran yang dilakukan. Serahkanlah amarah, kepahitan, kebencian dan penghakiman Anda kepada orang itu. §
Mohonlah supaya Tuhan membantu Anda melihat orang itu sebagaimana Tuhan melihatnya. Mohonlah
agar Anda mempunyai belas kasihan
kepadanya. §
Doakanlah doa berkat untuk orang itu. §
Bila mengalami kesukaran dengan langkah-langkah ini, mohonlah supaya Tuhan menyatakan sebabnya. Garaplah isu-isu. Lihatlah modul-modul
yang sesuai untuk
masalah Anda. §
Bila ada roh-roh jahat
yang karena sesuatu hal
mempunyai kesempatan
untuk mencengkram Anda ketika masalah sedang digarap, perintahkan dalam nama Yesus agar roh-roh jahat ini pergi ke tempat
yang telah ditentukan Yesus dan perintahkan supaya jangan kembali. Mohonlah supaya Yesus mengisi tempat-tempat kosong yang ada dalam diri Anda. §
Mohonlah supaya Tuhan selalu mengingatkan
agar memilih jalan pengampunan, kasih dan belaskasihan. §
Ucaplah syukur untuk segala sesuatu yang telah dilakukan Tuhan. §
Doa penutup. §
Follow-up: lihat Modul 7.
_________________________________________________________________
Lampiran
– Mengampuni Orang Lain
1. Bila
Anda Masih Merasa Tidak Bisa atau Tidak Mau Mengampuni Seseorang
“dan
ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami
juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa
kami ke dalam
percobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat [Karena Engkaulah
yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
sampai selama-lamanya. Amin]. Karena jikakalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni
kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni
orang, Bapamu juga tidak akan
mengampuni kesalahanmu.
(Matius 6: 12-15)
“Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak
dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk
menghakimi, kamu akan dihakimi dan
ukuran yang kamu pakai untuk mengukur,
akan diukurkan kepadamu. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu,
sedangkan balok di dalam matamu
tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada
saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari
matamu, padahal ada balok di
dalam matamu. Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu,
maka engkau akan melihat dengan
jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata
saudaramu.” (Matius 7:
1-5).
Kadang-kadang terkesan bahwa apa yang telah dilakukan seseorang sangat melukai batin atau
dosanya dirasakan terlalu berat untuk
diampuni sehingga Anda terlalu sulit mengampuninya. Atau
Anda tidak dapat mengampuni orang itu karena alasan lain. Bila Anda merasa tidak bisa atau tidak mau mengampuni seseorang, ada
baiknya memikirkan akibat-akibatnya untuk kehidupan Anda.
Bila Anda
memilih untuk tidak mengampuni seseorang, maka Anda memilih untuk tidak
terlepas dari akibat pelanggaran itu. Akhirnya
sebagai reaksi Anda akan terlalu memusatkan perhatian kepada pelanggaran dan
tindakan. Bila Anda memusatkan perhatian
kepada pelanggaran, meskipun hanya terjadi sewaktu-waktu, Anda tidak sepenuhnya
memusatkan perhatian kepada Tuhan dan tidak berjalan di jalanNya[6]. Sebaliknya
Anda memilih memusatkan perhatian ke hal yang menyakitkan.
Mungkin saja
Anda memilih untuk tidak mengampuni seseorang karena ingin membalas dendam,
ingin membuktikan sesuatu, ingin menghukum orang yang telah melukai Anda atau
karena alasan lain. Apa pun alasannya,
keputusan-keputusan Anda dipengaruhi secara negatif oleh orang yang melukai
Anda. Anda melakukan tindakan sebagai
reaksi kepada orang itu, dan Anda
tetap tidak bebas dari luka batin
karena pelanggaran. Hal ini akan
menambah rasa sakit hati Anda, karena ada penambahan pada luka perasaan yang
sudah ada.
Bila Anda
memilih untuk tidak mengampuni
seseorang, atau memilih untuk menghakiminya, Anda memilih untuk hidup dalam
belenggu. Belenggu ini menarik Anda ke
bawah. Biasanya mengakibatkan keputusan-keputusan
yang lebih buruk lagi, luka batin bertambah dan Anda makin terbelenggu. Memilih untuk tidak mengampuni orang lain
mengakibatkan Anda sendiri tidak diampuni (Matius 7:1). Memilih untuk menghakimi seseorang
mengakibatkan Anda dihakimi (Matius 6: 15).
Memilih untuk membalas dendam kepada seseorang bisa mengakibatkan Anda
paling banyak menderita akibat pilihan itu.
Bila Anda
memilih untuk mengampuni seseorang, Anda beruntung dalam banyak hal. Anda dilepaskan dari ikatan tidak sehat
dengan pelanggaran. Anda bisa memohon
supaya Yesus menyembuhkan luka batin akibat pelanggaran dan mengisi hati Anda
dengan sukacita yang luarbiasa. Anda
terlepas sehingga bisa lebih memusatkan perhatian ke Kristus dan KasihNya yang
besar untuk Anda.
Bila Anda memilih
untuk mengampuni seseorang, Anda menyerahkan orang itu kepada Tuhan agar Tuhan
sendiri menangani perkara dengan caraNya.
Tuhanlah yang akan menentukan penghakiman atau hukuman yang perlu
terjadi. Yesus adalah Satu-Satunya yang
memiliki otoritas untuk menghakimi. “Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup
dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam
diri-Nya sendiri. Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi,
karena Ia adalah Anak Manusia.” (Yohanes 5: 26-27).
Proses
Langkah-demi-Langkah[7] – Mengenai “Merasa Tidak Bisa
atau Tidak Mau Mengampuni Seseorang”
1. Putuskanlah
apakah Anda mau mengampuni seseorang.
2. Serahkanlah
kepada Yesus untuk menghakimi dan menghukum orang tsb.
3. Mohonlah
supaya Yesus mengampuni Anda karena sebelumnya Anda memilih jalan untuk tidak
mengampuni.
4. Mohonlah
agar Yesus menolong Anda “kenakanlah
belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah
kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila
yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah
mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. Dan di atas semuanya itu:
kenakanlah kasih, …”. (Kolose 3: 12b-14a).
5. Lakukanlah
terus “Proses Langkah-demi-Langkah – Mengampuni Orang Lain,” di modul ini.
[1] Modul pokok disesuaikan (dengan izin) dari “A Theory and Process for Christian Counseling & Inner Healing” oleh Alfred Davis, halaman 71-73, 159-161, dan 174
[2] Breaking the Bonds of Our Past oleh Douglas Hayward, PhD, halaman 16
[3] “Proses Langkah-demi-Langkah” berisi langkah-langkah umum ketika menggarap suatu isu. Ubahlah sesuai situasinya. Ikutilah pimpinan Tuhan.
[4] Breaking the Bonds of Our Past oleh Douglas Hayward, PhD, hal. 18
[5] ibid, hal. 16
[6] Memang untuk menggarap, dengan pertolongan Tuhan, isu-isu yang berkaitan dan melepaskan pelanggaran, kita perlu memfokus sementara pada pelanggaran tersebut. Hal ini memudahkan pengampunan, dan dapat merupakan bagian dari mencari kehendak Tuhan dengan segenap hati, pikiran dan kekuatan Anda.
[7] “Proses Langkah-demi-Langkah” berisi langkah-langkah umum ketika menggarap suatu isu. Ubahlah sesuai situasinya. Ikutilah pimpinan Tuhan.