Mengembangkan dan Mempertahankan Prioritas yang Sehat
Khusus
bagi Ibu Rumah Tangga yang Mempunyai Anak Kecil
Sumber Daya Wanita di Kalangan Pelayanan
©2007 Freedom for the Captives
Ministries
Semua ayat Alkitab dari Terjemahan
Baru © Lembaga
Alkitab
Boleh difotokopi untuk pemakaian pribadi
Tidak untuk
diperdagangkan
1)
Bagaimanakah Wanita di
Kalangan Pelayanan yang Masih Mempunyai Anak Kecil Dapat Mengembangkan dan
Mempertahankan Prioritas yang Sehat? Pengembangan prioritas secara sehat dalam kehidupan
ibu rumah tangga di kalangan pelayanan, terutama yang mempunyai anak yang masih
kecil, cukup membingungkan. Jika Anda adalah salah seorang dari para ibu yang
diberkati ini, Anda akan menyadari bahwa Anda kini memiliki sekian banyak
“lingkaran” (kedudukan, tanggung jawab, hubungan, dan/atau pengaruh) dan sekian
banyak prioritas (Allah, suami, keluarga, tim, tetangga, gereja,
pelayanan).
a)
Anda mungkin
menanggapinya dengan salah satu cara berikut:
i)
Masuk sepenuhnya dan mengerjakan banyak pelayanan
ii)
Berfokus terutama kepada keluarga sendiri
iii)
Mencoba berfokus sepenuhnya pada keluarga maupun
pelayanan
iv)
Mencoba untuk berimbang antara keluarga dan pelayanan
lain.
b)
Perasaan yang Anda
miliki mungkin termasuk:
i)
Merasa perlu meminta maaf karena fokus pada keluarga
sehingga pelayanan di luar rumah tidak banyak dikerjakan
ii)
Merasa bersalah karena tidak banyak terlibat dalam
pelayanan di luar rumah
iii)
Merasa kewalahan dengan semua kebutuhan dan tuntutan yang
terasa
iv)
Merasa bingung dan/atau kelelahan
v)
Bertanya-tanya apakah Anda melakukan semua yang Allah kehendaki
untuk keluarga Anda
vi)
Bertanya-tanya apakah baik jika Anda memelihara diri
sendiri dan/atau keluarga Anda
vii) Bertanya-tanya berapa
lamakah Anda dapat bertahan.
c)
Pertanyaan yang mungkin
timbul dalam benak Anda meliputi:
i)
Untuk apakah saya terpanggil?
ii)
Bagaimanakah panggilan itu diwujudkan dalam kehidupan
saya sehari-hari?
iii)
Apakah baik jika berimbang? Jika baik, bagaimanakah
caranya?
iv)
Bagaimanakah saya menentukan peran saya sebagai
istri/ibu/pelayan?
v)
Bagaimanakah seharusnya saya menentukan prioritas saya
secara Alkitabiah?
d) Pertanyaan penerapan untuk
renungan dan diskusi:
i)
Lingkaran apakah yang saya miliki (kedudukan, tanggung
jawab, hubungan, dan/atau pengaruh)?
ii)
Apakah prioritas saya?
iii)
Bagaimanakah saya menanggapi situasi saya?
iv)
Bagaimanakah perasaan saya tentang hal tersebut?
v)
Pertanyaan-pertanyaan apakah yang timbul dalam benak
saya?
2)
Prinsip-prinsip Alkitab
yang Manakah yang Dapat Menolong Anda Mengembangkan Prioritas Secara Sehat?
a)
Dua hukum utama
i)
Mengasihi Allah. Matius 22:37-38 “Jawab Yesus kepadanya: ‘Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan
segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.’
Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.”
ii)
Mengasihi sesama. Matius 22:39 “Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu,
ialah: kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri.”
b)
Memuridkan (termasuk
putra-putri Anda). Jadilah saksi bagi
keluarga Anda dan bersama keluarga
Anda.
i)
Memuridkan bangsa-bangsa. Matius 28:18-20 “Yesus mendekati mereka dan berkata: ‘Kepada-Ku telah
diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala
sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu
senantiasa sampai kepada akhir zaman.’"
i)
Memuridkan putra-putri
sendiri. Titus 1:5b-6 “... penatua-penatua
di setiap kota ..., yakni
orang-orang yang tak bercacat, yang mempunyai hanya satu isteri, yang anak-anaknya hidup beriman dan tidak dapat
dituduh karena hidup tidak senonoh atau hidup tidak tertib.”
c)
Tm Mikro (keluarga Anda)
dan Tim Makro (tim yang lebih besar)
i)
Keluarga Anda adalah
sebuah tim mikro. Matius 19:4-6 “Jawab Yesus:
‘Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan
mereka laki-laki dan perempuan? Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan
meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
Demikianlah mereka bukan lagi dua,
melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh
diceraikan manusia.’"
ii)
Anda juga merupkan
bagian dari tim makro yang lebih besar. 1 Korintus 12: 14,19-20 “Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu
anggota, tetapi atas banyak anggota. Andaikata semuanya adalah satu anggota, di
manakah tubuh? Memang ada banyak
anggota, tetapi hanya satu tubuh.”
d)
Menjadi terang (bagi keluarga dan bersama keluarga)
i)
Menjadi terang dalam
rumah.
Ulangan 6:4-9 “Dengarlah, hai orang
Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan
segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Apa
yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah
engkau mengajarkannya berulang-ulang
kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila
engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau
bangun. Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan
haruslah itu menjadi lambang di dahimu,
dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada
pintu gerbangmu.”
ii) Menjadi terang bagi orang
sekeliling Anda. Matius 5:14-16 “Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak
mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya
di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di
dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya
terangmu bercahaya di depan orang,
supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di
sorga."
iii) Menjadi
terang melalui kehidupan Anda.
(1) Titus 2:3-5 “Demikianlah juga perempuan-perempuan yang
tua, hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah, jangan memfitnah, jangan
menjadi hamba anggur, tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik, dan dengan
demikian mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi
suami dan anak-anaknya, hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah
tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar Firman Allah jangan dihujat
orang.”
(2) 1 Timotius 2:1-4 “Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah
permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, untuk raja-raja dan untuk semua pembesar,
agar kita dapat hidup tenang dan
tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. Itulah yang baik dan yang
berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang
diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.”
(3) Kolose 3:23-24 “Apapun juga yang kamu perbuat,
perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan
menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan
kamu hamba-Nya.”
e)
Pertanyaan penerapan
untuk renungan dan diskusi.
i)
Prinsip-prinsip apakah yang saya terapkan saat ini?
ii)
Prinsip-prinsip apakah yang ingin saya kembangkan dalam
penerapannya?
3)
Apakah Panggilan Anda?
a)
Apa yang merupakan
panggilan Anda yang sudah ditentukan? (Hal-hal ini tampak jelas dari
firman Tuhan)
i)
Pengikut Allah
ii)
Istri
iii)
Ibu
iv)
Lainnya: _____________________________
b)
Adakah unsur-unsur lain
yang menjadi tambahan bagi visi dan panggilan Anda? Dan untuk jangka waktu berapa lamakah unsur
tambahan tersebut berlaku?
i)
Unsur-unsur tambahan dari visi dan panggilan Anda dapat
termasuk unsur jangka panjang, seperti untuk pelayanan lintas budaya dan/atau
untuk suatu bentuk pelayanan khusus.
ii)
Unsur-unsur tambahan tersebut dapat termasuk juga
pelayanan jangka pendek.
c)
Pertanyaan penerapan
untuk renungan dan diskusi.
i)
Sejauh manakah saya
mengenal panggilan saya secara umum, dan sejauh manakah saya melakukannya?
(1)
Bagaimanakah saya ingin bertumbuh dalam hal ini, dengan
cara-cara yang realistis?
(2)
Perubahan khusus apakah yang akan saya lakukan untuk
menolong saya bertumbuh dalam hal-hal ini?
(3)
Kapankah saya akan memulai perubahan ini?
(4)
Kepada siapakah saya akan meminta bantuan untuk meminta pertanggungjawaban dari saya?
ii)
Sejauh manakah saya
mengenal panggilan saya secara khusus, dan sejauh manakah saya melakukannya?
(1)
Secara realistis, berapa banyak waktu dapat saya berikan
untuk melakukan panggilan (-panggilan) khusus itu dalam seminggu?
(2)
Dengan waktu tersebut,
(a)
Cara apakah yang akan saya kembangkan secara realistis?
(b)
Perubahan apakah yang akan saya lakukan untuk menolong
saya bertumbuh dalam hal ini?
(c)
Kapankah saya akan memulai perubahan ini?
(d)
Kepada siapakah saya akan meminta bantuan untuk meminta
pertanggungjawaban dari saya?
4)
Apakah Sebenarnya
Prioritas Sehat?
a)
Prioritas sehat yang
pertama: mengasihi dan mengikut Allah (Matius 22:37-38). Hal ini
termasuk mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, akal budi, dan kekuatan.
b)
Prioritas sehat yang
kedua: mengasihi sesama seperti diri sendiri (Matius 22:37-38). Hal ini termasuk
mengasihi diri sendiri, suami, keluarga,
dan orang lain di luar rumah.
c)
Ilustrasi diagram
tangan.
i)
4 Pilar
(1)
Pilar 1. Mengasihi dan mengikut Tuhan. (Diilustrasikan dengan jari
telunjuk.)
(2)
Pelayanan di rumah. (Diilustrasikan dengan
tiga jari lainnya.)
(a) Pilar 2.
Mengasihi dan menjaga diri sendiri (makanan, istirahat,
olahraga, kegiatan yang menambah energi, dll.)
(b) Pilar 3. Mengasihi dan menolong suami.
(c) Pilar 4.
Mengasihi dan mengasuh keluarga (termasuk berbagi kasih
Allah dengan putra-putri Anda dan memuridkan mereka).
ii)
Pelayanan di luar rumah. Mengasihi sesama.
(Diilustrasikan dengan jari jempol.)
(1)
Akan sangat kuat
bila dilakukan bersama jari-jari lainnya. (Diilustrasikan dengan tangan yang
menggenggam sesuatu.)
(2)
Dirangkaikan dengan keempat pilar di
atas, namun tidak mendahuluinya. (Diilustrasikan dengan jari jempol yang
bergerak maju mundur di antara jari-jari lainnya.)
(a) Rangkaian itu termasuk:
(1) Mengajar
putra-putri Anda untuk mengasihi dan menjadi terang bagi orang-orang sekelilingnya.
(2) Melayani
bersama putra-putri Anda.
(3)
Sebaiknya dilihat bersama
dengan pelayanan dan panggilan seluruh keluarga
(a)
Tim Mikro – keluarga inti Anda adalah tim mikro.
Pelayanan keluarga Anda, baik secara perorangan maupun secara bersama-sama,
adalah bagian dari pelayanan tim mikro Anda.
(b)
Tim Makro – Anda pun bagian dari tim yang lebih luas. Pelayanan tim makro Anda termasuk
pelayanan yang Anda lakukan, baik secara perorangan maupun secara bersama-sama.
(4)
Akan beragam dalam jumlah
waktu dan tenaga yang diberikan, tergantung masa hidup Anda. (Sebagai
contoh, dibutuhkan waktu dan tenaga yang cukup berarti untuk menjaga
putra-putri Anda yang masih kecil, yang menyisakan sedikit waktu untuk
pelayanan di luar keluarga Anda).
(5)
Akan tampak beda tergantung pada panggilan khusus yang
Anda miliki.
iii)
Diagram bukan Ketetapan.
(1)
Diagram. Pilar-pilar adalah
prioritas dasar yang ditempatkan untuk jangkauan yang lebih panjang.
Pilar-pilar:
(a)
Membantu menopang struktur
(b)
Dapat diperkuat dengan membuat tujuan-tujuan umum untuk
bagian masing-masing pilar, dan dalam waktu-waktu tertentu mengevaluasi
tujuan-tujuan tersebut.
(2)
Bukan ketetapan.
(a)
Pilar-pilar dimaksudkan untuk memfasilitasi apa yang
Allah sedang lakukan, bukan untuk membatasinya.
(b)
Jika tujuan yang Anda tetapkan terlalu kaku, Anda malah
mungkin membentuk “dinding-dinding” bukannya menciptakan batasan-batasan yang
sehat.
d)
Pertanyaan penerapan
untuk renungan dan diskusi.
i)
Apakah pilar-pilar saya
sudah pada tempatnya?
(1)
Apakah saya memunuhi panggilan saya pada tiap-tiap
bidang? Jika tidak, langkah apa yang Allah ingin saya lakukan?
(2)
Apakah saya memiliki tujuan yang jelas untuk setiap
pilar? Jika tidak, langkah apa yang Allah ingin saya lakukan untuk
menciptakannya?
(3)
Apakah hubungan saya dengan Allah, suami, dan keluarga
bertumbuh secara sehat? Jika tidak, langkah-langkah apa yang Allah ingin saya
lakukan untuk memfasilitasinya?
(4)
Apakah saya bertumbuh secara pribadi? Jika tidak,
langkah-langkah apa yang Allah ingin saya lakukan?
ii)
Untuk saat ini, panggilan apakah yang kita miliki sebagai keluarga untuk pelayanan di
luar?
(1)
Secara khusus, apakah tugas saya dalam pelayanan ini?
Berapa jam sewajarnya saya luangkan untuk pelayanan ini?
(2)
Bagaimanakah saya dapat memfasilitasi dan memaksimalkan
keterlibatan putra-putri saya dalam pelayanan ini?
(3)
Bagaimanakah saya dapat menolong suami saya dalam
pelayanan ini?
5)
Prinsip-prinsip Alkitab
yang Manakah yang Mendasari Prioritas Saya Agar Seimbang?
a) Bekerja dengan sepenuh hati. Kolose 3:23-24 “Apa
pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk
Tuhan dan bukan untuk manusia.
Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu
sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.”
b) Lakukan pekerjaan baik yang
disiapkan sebelumnya bagi Anda. Epesus 2:10 “Karena
kita ini buatan Allah, diciptakan dalam
Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah
sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.”
c) Upayakan kehidupan yang
tenang dan damai. 1Timotius 2:1-4 “Pertama-tama aku
menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua
orang, untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan
dan kehormatan. Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah,
Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan
memperoleh pengetahuan akan kebenaran.”
d) Jangan terkejut dengan adanya
pencobaan dan penderitaan. 1 Petrus 4:12-16 “Saudara-saudara
yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu
sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam
penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada
waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya. Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena
nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu. Janganlah ada di
antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri atau penjahat,
atau pengacau. Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah
ia malu, melainkan hendaklah ia
memuliakan Allah dalam nama Kristus itu.”
e)
Antisipasilah dan
mintalah kepada Allah untuk memberi kekuatan, sukacita, dan kedamaian dalam
mengerjakan apa yang Ia kehendaki.
i) Filipi 4:4-9 “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi
kukatakan: Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan
sudah dekat! Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi
nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan
dengan ucapan syukur. Damai sejahtera
Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam
Kristus Yesus. Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang
mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap
didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya
itu. Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa
yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu.
Maka Allah sumber damai sejahtera
akan menyertai kamu.”
ii) Yesaya 41:10 “Janganlah takut, sebab Aku menyertai
engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang
engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.”
f) Kerjakanlah bagian Anda dan jangan mencoba mengerjakan bagian
Allah. Yehezkiel 34:31 “’Kamu adalah domba-domba-Ku,
domba gembalaan-Ku, dan Aku adalah Allahmu,’ demikianlah firman Tuhan ALLAH.”
g)
Pertanyaan penerapan
untuk renungan dan diskusi.
i)
Apakah hidup saya secara
umum memiliki keseimbangan yang sehat?
(1)
Apakah saya memiliki keseimbangan yang sehat antara 4
pilar dengan pelayanan di luar?
(2)
Apakah prioritas hidup yang saya wujudkan seimbang dan
sehat? Jika tidak, langkah-langkah apa yang Allah ingin saya lakukan?
(3)
Apakah saya mengerjakan bagian saya dan membiarkan Allah
mengerjakan bagian-Nya? Jika tidak, langkah-langkah apa yang Allah ingin saya
lakukan?
6)
Bagaimana Saya Dapat
Menyusun Semua ini Untuk Mengembangkan Prioritas Secara Sehat dan Hidup dalam
Keseimbangan yang Sehat? Berikut ini adalah beberapa
langkah yang dapat menolong Anda menjalaninya.
a)
Tinjau lagi pertanyaan
penerapan yang terdapat pada bagian-bagian sebelumnya.
b)
Jawablah pertanyaan
penerapan berikut untuk menyusun tujuan-tujuan yang SMART (Tujuan yang SMART adalah “Specific [Khusus], Measurable
[Dapat diukur], Achievable [Dapat dilaksanakan], Results-oriented
[Berorientasi pada hasil], dan Time-based [Dapat dilaksanakan dalam
batas waktu tertentu])
i)
Bertanya. Sesuai dengan panggilan
dan masa hidup saya:
(1)
Apakah saya sudah punya prioritas-prioritas yang sehat? Jika
belum, apakah yang Allah ingin saya lakukan untuk mengembangkannya?
(2)
Apakah saya memiliki keseimbangan yang sehat dalam hidup
saya? Jika tidak, apakah yang Allah ingin saya lakukan untuk
mengembangkannya?
(3)
Apakah saya memiliki tujuan-tujuan yang SMART untuk
menjalani prioritas yang sehat dan keseimbangan yang sehat dalam kehidupan
sehari-hari? Jika tidak, apakah saya tahu cara untuk membuatnya? Jika tidak,
dapatkah saya meminta bantuan seseorang untuk menolong saya dalam hal ini?
ii)
Mengembangkan tujuan-tujuan
SMART, dengan mencari pertolongan yang diperlukan. Mendapatkan masukan sebagai
bagian dari proses pengembangan.
(1)
Mintalah masukan dari suami Anda.
(2)
Jika Anda merupakan bagian dari suatu tim secara
organisasi, mintalah juga masukan dari pimpinan tim Anda mengenai hal-hal yang
terkait dengan pelayanan tim.
(3)
Mintalah masukan dari orang lain sesuai keinginan.
c)
Mulailah melaksanakan
tujuan-tujuan SMART yang Anda miliki.
7)
Pada Saat Saya Telah
Mengembangkan Prioritas Secara Sehat dan Mulai Hidup Dalam Keseimbangan yang
Sehat, Bagaimanakah Saya Dapat Mempertahankannya?
a)
Buatlah evaluasi secara
berkala terhadap apa yang Anda kerjakan.
i)
Pilihlah seberapa sering Anda
akan membuat evaluasi terhadap apa yang Anda kerjakan.
ii)
Rayakanlah keberhasilan Anda dan
adakan urun pendapat tentang cara
mengatasi kelemahan Anda.
iii)
Modifikasi tujuan-tujuan Anda
sesuai kebutuhan.
b)
Ketika Anda memasuki
masa baru, evaluasi ulang prioritas Anda.
i)
Sebagian mungkin terjadi dalam penyusunan tujuan tahunan
Anda.
ii)
Sebagian lagi mungkin lebih tepat untuk dievaluasi ulang
pada saat Anda menyusun tujuan jangka
panjang yang baru, seperti tujuan untuk lima tahun. (Menyusun rencana
jangka panjang akan sangat bermanfaat. Putuskan apakah Anda akan melakukan hal
ini. Jika demikian, susunlah rencana dan mintalah seseorang untuk meminta pertanggungjawaban dari Anda).
8)
Adakah Soal Lainnya
(yang Berkaitan) yang Ingin Saya Garap?
a)
Pertanyaan-pertanyaan
Anda yang manakah yang sudah dijawab?
i)
Berterimakasihlah kepada
Tuhan,
atas jawaban-jawaban ini!
b)
Apakah
pertanyaan-pertanyaan Anda yang masih ada?
i)
Bagaimanakah Anda dapat maju untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut?
ii)
Siapakah yang dapat menolong
Anda melaluinya?
c)
Adakah perasaan yang sebaiknya
digarap?
i)
Jika ada, bagaimanakah
dapat Anda bergerak untuk mulai menggarapnya?
ii)
Siapakah yang dapat menolong
Anda untuk melakukannya?
d)
Adakah langkah-langkah
lanjutan yang ingin Anda lakukan?
i)
Jika ada, bagaimanakah
Anda melankah untuk menghadapinya?
ii)
Siapakah yang dapat menolong
Anda dalam hal ini?